seni adalah ekspresimu

Rabu, 02 November 2011

aneka lukis kaca

 lukis kaca merupakan seni yang maswih baru di jepara.... dengan menggunakan tekhnik melukis yang terbalik dari belakang dan menikmati hasilnya dri kebalikannya merupakan keunikan tantangan dalam pembuatan lukis kaca. hasil yg teliti , rapi , bersih , sehingga membuat lukisan ini nyaman di pandang danunik menghiasi dinding rumah anda.

SEJARAH LUKIS KACA


Konon sejak abad ke 17 Masehi, Lukisan Kaca telah dikenal di Cirebon, bersamaan dengan berkembanganya Agama Islam di Pulau Jawa. Pada masa pemerintahan Panembahan Ratu di Cirebon, Lukisan Kaca sangat terkenal sebagai media dakwah Islam yang berupa Lukisan Kaca Kaligrafi dan berupa Lukisan Kaca Wayang.

Pengaruh Islam yang disebarkan oleh para wali juga menjadi ciri khas dari lukisan kaca Cirebon. "Bahkan setelah pengaruh China, gambar-gambar yang dihasilkan seniman tradisional selalu berhubungan dengan Islam seperti gambar kabah, masjid dan kaligrafi berisi ayat-ayat Alquran atau Hadis," ujarnya.

Adapun pengaruh cerita wayang berasal dari pertunjukan wayang yang diperagakan para wali untuk menyebarkan agama Islam. Kuatnya kepercayaan tokoh wayang yang baik, membuat para pengrajin lukisan kaca selalu menampilkan tokoh seperti Kresna, Arjuna, Rama, Lesmana, dan lain-lain.
Sejak itu lukisan kaca dikenal orang sebagai media dakwah dengan munculnya Lukisan Kaca Kaligrafi Islam, di mana pada setiap lukisan kaca akan banyak ditemui tulisan yang berasal dari cuplikan Ayat Al Qur’an dan Hadist.
Semakin lama Lukisan Kaca Cirebon semakin berkembang dengan keragaman objek yang ditampilkan, objek Wayang dan objek Batikan makin mewarnai desain Lukisan Kaca Cirebon. Pada abad ke-19, lukisan kaca Cirebon cenderung mengambil tema wayang, kereta singa barong, paksi naga liman, pola mega mendung, kaligrafi Islam, gambar masjid, buroq, dan sejenisnya.
Sekilas, lukisan kaca khas Cirebon mungkin tampak seperti lukisan yang dibingkai dan dilapisi kaca biasa. Padahal, lukisan ini justru dilukis di atas kaca. Berbeda dengan pelukis kaca dari Jateng (Solo) yang biasa melukis di atas kaca dari depan dan mengandaikan kaca layaknya kanvas, pelukis kaca dari Cirebon justru melukis kaca dari belakang. Menggunakan teknik lukis terbalik dengan mechanical pen, lukisan ini memang unik dan membutuhkan keahlian tersendiri. Cat yang digunakan untuk melukis di kaca ini sama seperti cat untuk melukis di media kanvas. Pelukis kaca ini menempatkan semacam kayu panjang di antara lukisannya, untuk menyangga tangannya agar tidak menyentuh lukisan yang baru dipoles.
Namun, dalam era persaingan globalisasi, lukisan kaca kini semakin tersisih seiring membanjirnya produk-produk lain yang lebih modern. Lukisan kaca harus bersaing ketat untuk merebut perhatian konsumen. Saat ini, tidak mudah untuk menemukan penjual lukisan kaca. Beberapa penjual bisa ditemui di emperan
tema dan gaya lukisan kaca Cirebon dipengaruhi budaya China, Islam dan cerita wayang. Seni tradisi melukis dengan media kaca sebenarnya sudah berkembang beberapa abad yang lalu, dan mengalami perkembangan pasang surut, di mana kemudian para senimannya menemukan beberapa gaya gambar kaca yang khas. Konon lukisan kaca ini berasal dari China yang dibawa oleh para pedagang ke wilayah Cirebon, namun secara pasti tidak ada yang mengetahui sejarahnya.



 PESAN DI BALIK KACA


Lukisan Kaca adalah sedikit dikenal bahasa Indonesia bentuk seni. Secara harfiah “GLASS PAINTING” Itu berasal di pantai utara Jawa barat sekitar abad ke Lima Belas, dan berkembang mengalami pertumbuhan pada awal abad ke – 19 dan menjadi fitur umum dalam arsitektur dekorasi. Setelah dijual dari pintu ke pintu, kualitas, gaya dan nilai lukisan kaca terus meningkat. Hari ini, lukisan kaca menikmati kebangkitan dengan tekhnik-tekhnik dan materi inovatif membuatnya semakin populer.
Pelukis kanvas terbaik dunia pun akan ditantang untuk melukis diatas kaca. Dibutuhkan waktu lama untuk belajar, bukan karena melibatkan paling tidak melukis gambar secara terbalik. Sebagai karya yang dilukis dibagian belakang kaca, bagian depan desain adalah lapisan pertama terlihat sebagai bagian hasil akhir karya.
Awalnya, artis menggunakan  rincian rumit jejak tinta hitam, dengan gambar yang sudah jadi diletakkan dibawah kaca panduan yang akan dilukis. Mantap kesabaran dan yang pasti keahlian tangan sangat penting dalam pembuatan lukisan kaca. Tinta hitam memastikan rincian benda tetap berbeda warna yang hidup setelah diterapkan. Cat khusus biasanya digunakan untuk rincian gambar, menjamin ketahanan dan warna permanen yang kuat dalam lukisan. Melukis di latar depan pertama, dasar dari latar belakang adalah hal terahir yang dikerjakan sang artis.
Jenis-jenis lukisan yang mengambil tema wayang, kereta kencana singa barong, paksi naga liman, pola mega mendung, kaligrafi islam, gambar mesjid, bouraq dan sejenisnya. Lukisan kaca sendiri tumbuh di Cirebon dengan cepat tidak hanya sekedar berfungsi sebagai elemen pegangan saja, tapi sudah menyatu dengan tradisi budaya setempat dan sebagai media pengekspresian para pelukisnya sehingga karya mereka berubah menjadi pendokumentasian kehidupan seni budaya sosial keagamaan dan spiritualitas masyarakat Cirebon.
Sejauh ini, Cirebon diapit oleh 2 arus kebudayaan Jawa dan Pasundan dianggap sebagai wilayah penting mampu mewujudkan daya sinkretisme ciri kemampuan tumbuh kembang kebudayaan Jawa dan Sunda.. Cirebon telah menemukan karakter dan ciri khas kebudayaanya sendiri yang seolah olah menolak orientasi ke pusat kebudayaan Jawa sekaligus menyeleksi seperlunya pengaruh kebudayaan Sunda yang dinilai oleh para beberapa ahli, masyarkat Cirebon memilki etnik tersendiri. Ditambah dengan beberapa pengaruh dari luar seperti China, India, Eropa dan terutama agama Islam. Semakin memperkuat dan mempertajam nilai-nilai kebudayaan Cirebon yang membentuk jati dirinya sendiri. Hal ini terjadi pada bentuk-bentuk dan pola  hias yang mempengaruhi seniman setempat dalam mengekspresikan  diri lewat lukisan diatas kaca.
Corak gaya apalagi tema terus mengalami pertumbuhan, pembaruan juga pergeseran. Namun berangkat dari satu titik bernama kreatifitas. Kreatif dalam mengolah, menyeleksi, menuangkan ide, mengeksekusi dalam tehnik gambar yang prima, menunjukan lukisan diatas kaca terus mengalami perkembangan. Mungkin tepat dikatakan saat ini muncul semangat revivalitas ( kebangkitan kembali ). Lukisan diatas kaca yang berkembang terengah-engah dan kembang kempis karena kurangnya kegiatan pameran lukisan jenis ini dan minimnya promosi dan apresiasi. Padahal dibalik selembar kaca ini kita bisa menikmati keelokan garis, warna, dan pola ragam hias yang memukau.

( Komunitas Revitalisasi Karya Tradisi Budaya Cirebon )

























 SAYA BISA MELAYANI PESANAN LUKIS KACA.

1 komentar: